Laporkan Penyalahgunaan

Langsung ke konten utama

Lazy Eye

 


Ambliopia, atau yang dikenal sebagai "mata malas", adalah kondisi di mana penglihatan pada salah satu mata tidak berkembang dengan baik selama masa pertumbuhan anak. Kondisi ini sering kali tidak menunjukkan gejala yang jelas, sehingga anak mungkin tidak menyadari atau mengeluhkan masalah penglihatannya. Ambliopia merupakan penyebab utama penurunan ketajaman penglihatan pada anak, memengaruhi sekitar 1-5% dari populasi. Jika tidak terdeteksi dan diobati sejak dini, penurunan ketajaman penglihatan dapat menjadi permanen. 

Penyebab Ambliopia:

1. Kelainan Refraksi yang Tidak Dikoreksi: Gangguan seperti hiperopia (rabun dekat), miopia (rabun jauh), dan astigmatisme yang tidak ditangani dapat menyebabkan ambliopia. Tanda-tanda termasuk anak sering menyipitkan mata atau mendekat ke layar saat menonton televisi. 


2. Perbedaan Refraksi yang Signifikan antara Kedua Mata (Anisometropia): Perbedaan ukuran minus, plus, atau silinder yang signifikan antara mata kiri dan kanan dapat membuat otak kesulitan menggabungkan dua gambar yang diterima, sehingga salah satu mata menjadi dominan. 


3. Strabismus (Mata Juling): Ketidaksejajaran posisi mata menyebabkan otak mengabaikan input dari mata yang tidak sejajar untuk menghindari penglihatan ganda, yang dapat mengakibatkan ambliopia. 


4. Hambatan Masuknya Cahaya ke Mata: Kondisi seperti ptosis (kelopak mata terkulai) saat lahir, katarak kongenital, glaukoma kongenital, kekeruhan kornea, atau trauma dapat menghalangi cahaya masuk ke mata, mengganggu perkembangan penglihatan normal. 



Pengobatan Ambliopia:

Penanganan ambliopia efektif jika dimulai sejak dini. Langkah pertama adalah mengoreksi kelainan refraksi dengan penggunaan kacamata yang sesuai. Selain itu, terapi oklusi (penutupan) pada mata yang dominan dilakukan untuk merangsang penggunaan mata yang lemah. Terapi ini biasanya melibatkan penutupan mata yang dominan selama beberapa jam setiap hari dan memerlukan kontrol rutin dengan dokter spesialis mata setiap tiga bulan. Keberhasilan terapi bergantung pada kepatuhan, tingkat keparahan ambliopia, dan usia saat memulai terapi. Deteksi dan intervensi dini meningkatkan peluang pemulihan yang optimal. 

Penting bagi orang tua untuk memperhatikan tanda-tanda ambliopia pada anak dan melakukan pemeriksaan mata secara rutin guna memastikan perkembangan penglihatan yang sehat.


Komentar

Posting Komentar